Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Senin, 09 Juni 2014



BAB III
MEDIA
3.1.       Tujuan Percobaan
-         Mengetahui teknik-teknik pembuatan media.
-         Mengetahui jenis-jenis media yang dibuat.
3.2.       Tinjauan Pustaka
Medium ialah suatu  bahan yang teridri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikrobia. Selain menumbuhkan mikrobia, medium dapat pula digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia.[1]
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelika atau trace element. Trace element adalah unsur yang diperlukan dalam jumlah sangat kecil.[]
a.    Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
b.    Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
c.    Vitamin-vitamin.[3]
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi dan fungsinya.
1.    Klasifikasi Medium berdasar susunan kimia
-       Medium anorganik yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik.
-       Medium organik yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organik.
-       Medium sintetik yaitu medium yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti, medium ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikrobia.
-       Medium non sintetik yaitu medium yang susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti, medium ini banyak digunakan untuk menumbuhkan dan   mempelajari taksonomi mikrobia.
2.    Klasifikasi medium berdasarkan konsistensinya
-       Medium cair (liquid medium) yaitu medium yang berbentuk air
-       Medium padat (solid medium) yaitu medium yang berbentuk padat, medium ini dapat berupa medium organik (alamiah) misalnya medium wortel, medium kentang dan lain-lain atau medium anorganik misalnya silikagel
-       Medium padat yang dapat dicairkan (semi solid medium) yaitu medium yang dalam keadaan panas (dipanasi) berbentuk cairan tetapi dalam keadaan dingin berbentuk padat, sabab medium ini mengandung agar-agar atau galatin. Berdasar atas keperluannya  medium ini dapat dibuat tegak atau miring.



3.    Klasifikasi Medium berdasar fungsinya
-       Medium diperkaya (enriched medium) yaitu medium yang ditambah zat-zat tertentu misalnya (serum, darah, ekstrak   tumbuh-tumbuhan dan lain-lainn), sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikrobia heterotrof tertentu.
-       Medium selektif (selektive medium) yaitu medium yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikrobia lain, misalnya medium yang mengandung kristal vioet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.
-       Medium diferensial (differential medium) yaitu medium yang ditambah reagensia atau zat kimia tertentu yang menyebabkan suatu mikrobia membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat untuk membedakan tipe-tipenya (misalnya medium darah agar dapat dipakai untuk membedakan bakteri himolitik dan non himolitik).
-       Medium penguji (assay medium ) yaitu medium dengan susunan tertentu yang di gunakan  untuk penguji  vitamin-vitamin, asam-asam amino, antibiotik dan lain-lain.
-       Medium untuk perhitungan jumlah mikrobia yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikrobia dalam suatu bahan misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri aktinomisetes dan lain-lain.
-       Medium khusus yaitu medium untuk menentukan tipe pertumbuhan dan mikrobia dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu.
Untuk membuat medium yang tersusun atas beberapa bahan dapat dilakukan cara berikut:
1.    Mencampur bahan-bahan
     Garam–garam dan bahan-bahan lain dilarutkan dalam aquades kemudian dipanaskan dalam pemanas air agar larutannya homogen.
2.    Menyaring medium
     Beberapa jenis medium kadang-kadang perlu disaring, sebagai penyaring dapat digunakan kertas filter, kapas atau kain. Untuk medium agar atau gelatin penyaringannya dilakukan sewaktu medium panas.
3.    Menentukan dan mengatur pH
     Penentuan pH suatu medium cair dapat dilakukan menggunakan kertas indikator universal ataupun pH meter. pH diatur sesuai dengan yang diharapkan.
4.    Memasukkan medium ke dalam tempat tertentu
     Sebelum diseterilkan medium dimasukkan kedalam tabung steril atau tempat-tempat lain yang steril kemudian ditutup kapas dan bagian kapasnya dibungkus kertas sampul (kertas perkamen) agar tidak basah sewaktu disterilkan.
5.    Sterilisasi medium
     Sterilisasi  tergantung macam mediumnya umumnya dilakukan sterilisasi secara
     basah.[1]
Terdapat berbagai macam medium untuk menumbuhkan mikroorganisme. Mikroorganisme dapat tumbuh sesuai dengan medium yang digunakan. Berikut adalah berbagai medium yang sering digunakan:

1.    Nutrien Agar (NA)
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
2.    Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Serbuk PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya berwarna kuning.Serbuk dicampur dan dipanaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6 + 0,2.Setelah didinginkan, medium dapat ditanami bakteri.[4]
Beberapa cara untuk mensterilkan medium:
a.    Dalam abad 18 orang mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan medium tersebut selama bebrapa jam. Dengan jalan ini maka matilah semua benih kehidupan.
b.    Tyndallisasi, metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap untuk bebrapa menit saja. Sehabis didiamkan satu hari selama itu spora-spora sempat tumbuh menjadi menjadi bakteri vegetatife maka medium tersebut didihkan lagi selama beebrapa menit. Akhirnya pada hari ketiga, medium tersebut didihkan sekali lagi. Dengan jalan demikian ini diperoleh medium yang steril, dan lagi pula zat-zat organik yang terkandung di dalamnya tidak mengalami banyak perubahan seperti halnya  pada (a).
c.    Dengan autoklaf, yaitu alat serupa tangki minyak yang dapat diisi dengan uap. Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam autoklaf ini selama 15 sampai 20 menit hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Medium yang akan disterilkan akan itu lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoklaf ditutup rapat, baru lah kran pada pipa  uap dibuka, dan temperatur akan terus menerus naik sampai 121°C. Biasanya autoklaf sudah diatur demikian rupa, hinggapada suhu tersebut, tekanan ada sbesar  15 lbs (pounds) perinch persegi yang berarti 1 atmosfer per 1 cm². Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu mulai semenjak thermometer pada autoklaf menunjuk 121°C. Setelah  cukup waktu, maka kran uap ditutup dan  dengan demikian akan kita saksikan bahwa suhu mulai turun sedikit demi sedikit, demikian pula thermometer.[2]  


3.3.       Alat dan Bahan                                               
  A.   Alat - alat yang digunakan :                
                        - autoklaf                      
                        -  batang pengaduk       
                        -  beakerglass                
         -  isolasi                         
                        -  kertas saring               
         -  kompor listrik
         -  mortar                        
         -  pipet tetes                              
                        -  plastik
                        -  stanper
                        -  termometer
B.   Bahan - bahan yang digunakan :
-   agar-agar
-   aquadest
-   daging
-   indikator BTB
-   laktosa
-   NaCl
-   toge
-   sukrosa


3.4.   Prosedur Percobaan
   A.  Kaldu nutrisi
-       menimbang NaCl sebanyak 5 gram
-       menimbang daging sebanyak 30 gram, lalu menumbuk hingga halus
-       mencampur NaCl dan daging kemudian melarutkannya ke dalam aquadest   
 sebanyak 600 ml dalam beakerglass
-       memanaskan sampai mendidih kemudian menyaringnya
-       menurunkan suhunya sampai 50 ºC
-       mengatur pH media sampai 7
-       menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam
-       autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC
-       setelah mensterilisasikan menunggu media sampai agak dingin kemudian
 menyimpannya di dalam lemari es.
   B.  Nutrisi agar
-       menimbang daging sebanyak 30 gram, lalu menumbuk hingga halus Nutrisi  
 agar
-       mencampur daging dan agar-agar (1 bungkus) kemudian melarutkannya ke dalam aquadest sebanyak 600 ml dalam beakerglass
-       memanaskan sampai mendidih kemudian menyaringnya
-       menurunkan suhunya sampai 50 ºC
-       mengatur pH media sampai 7
-       menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam
-       autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC
-       setelah mensterilisasikan menunggu media sampai agak dingin kemudian
 menyimpannya di dalam lemari es.

   C.  Toge agar
-       menimbang sukrosa sebanyak 60 gram
-       menimbang toge sebanyak 100 gram, lalu menumbuk kasar
-       mencampur toge, sukrosa dan agr-agar (1 bungkus) kemudian melarutkannya
 ke dalam aquadest sebanyak 600 ml dalam beakerglass
-       memanaskan sampai mendidih kemudian menyaringnya
-       menurunkan suhunya sampai 50 ºC
-       mengatur pH media sampai 7
-       menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam
-       autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC
-       setelah mensterilisasikan menunggu media sampai agak dingin kemudian
 menyimpannya di dalam lemari es.
   D.  KFL(Kaldu Fermentasi Laktosa)
-       menimbang laktosa sebanyak 5 gram
-       menimbang daging sebanyak 30 gram, lalu menumbuk hingga halus
-       mencampur daging dan laktosa kemudian melarutkannya ke dalam aquadest   
 sebanyak 600 ml dalam beakerglass
-       memanaskan sampai mendidih kemudian menyaringnya
-       menambahkan indikator BTB sebanyak 1 tetes dan menghomogenkannya
-       menurunkan suhunya sampai 50 ºC
-       mengatur pH media sampai 7
-       menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam
-       autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC
-       setelah mensterilisasikan menunggu media sampai agak dingin kemudian
 menyimpannya di dalam lemari es.


3.5. Data pengamatan
       Tabel 3.5.1. Data Pengamatan Media
No
Jenis Media
Pengamatan
1.
Kaldu Nutrisi
Bahan dasar
- 5 gram                                       : NaCl
-   30 gram                                    : daging
-   600 mL                                   : aquadest
Keadaan setelah dicampur          : berwarna merah    
                                                       pudar
Keadaan setelah pemanasan       : keruh
Keadaan setelah di saring           : bening
Keadaan setelah disterilkan        : bening,jernih
2.
Nutrisi Agar
Bahan dasar
- 30 gram                                     : daging
- 1 bungkus                                 : agar-agar
- 600 mL                                     : aquadest
Keadaan setelah dicampur          : keruh
Keadaan setelah pemanasan       : keruh kecoklatan
Keadaan setelah di saring           : keruh
Keadaan setelah disterilkan        : kuning keruh
3.
Toge Agar
Bahan dasar
- 60 gram                                     : sukrosa
- 100 gram                                   : toge
- 1 bungkus                                 : agar - agar
- 600 mL                                     : aquadest
Keadaan setelah dicampur          : bening kekuningan
Keadaan setelah pemanasan       : keruh
Keadaan setelah di saring           : keruh kehijauan
Keadaan setelah disterilkan        : coklat keruh
4.
KFL
Bahan dasar
- 5 gram                                       : laktosa
- 30 gram                                     : daging
- 600 mL                                      : aquadest
- 1 tetes Indikator                        : BTB
Keadaan setelah dicampur           : bening
Keadaan setelah pemanasan        : bening
Keadaan setelah di saring            : kuning keruh
Keadaan setelah disterilkan         : jernih


3.6.   Pembahasan
-       Kaldu nutrisi berbahan NaCl sebanyak 5 gram daging sebanyak 30 gram, lalu
ditumbuk hingga halus, kemudian dilarutkan ke dalam aquadest hingga 600ml dalam. Didapatkan data pengamatan setelah dicampur keadaan menjadi berwarna merah pudar. Dipanaskan sampai mendidih. Didapatkan data pengamatan setelah dipanaskan berwarna keruh. Kemudian menyaringnya. Didapatkan data pengamatan setelah disaring berwana bening. Menurunkan suhunya sampai 50 ºC. Mengatur pH media sampai 7. Menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam Autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC. Dan Didapatkan data pengamatan setelah disterilkan berwana bening, jernih. Dari hasil kaldu nutrisi berbentuk larutan sehingga kaldu nutrisi termasuk media cair
-       Nutrisi agar berbahan daging sebanyak 30 gram, lalu menumbuk hingga halus
daging dan agar-agar (1 bungkus) kemudian dilarutkan ke dalam aquadest hingga 600 ml. Didapatkan data pengamatan setelah dicampur berwarna keruh. Memanaskan sampai mendidih. Didapatkan data pengamatan setelah pemanasan berwarna keruh kecoklatan. Kemudian menyaringnya. Didapatkan data pengamatan setelah disaring berwarna keruh. Menurunkan suhunya sampai 50 ºC. Mengatur pH media sampai 7. Menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam Autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC. Didapatkan data pengamatan setelah di streilkan berwarna kuning keruh. Dari hasil nutrisi agar berbentuk semi padat sehingga nutrisi agar termasuk media semi padat
-          Toge agar berbahan sukrosa sebanyak 60 gram. Menimbang toge sebanyak 100
gram, lalu menumbuk kasar-kasar. Mencampur toge, sukrosa dan agar - agar (1 bungkus) kemudian dilarutkann ke dalam aquadest hingga 600 ml. Didapatkan data pengamatan setelah dicampur berwana bening kekuningan. Memanaskan sampai mendidih. Didapatkan data pengamatan setelah pemanasan berwarna keruh. Kemudian  menyaringnya. Didapatkan data pengamatan setelah disaring berwarna keruh kehijauan. Menurunkan suhunya sampai 50 ºC. Mengatur pH media sampai 7.Menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam Autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC. Dari hasil toge agar berbentuk semi padat sehingga toge agar termasuk media semi padat
-       KFL berbahan laktosa sebanyak 5 gram. Menimbang daging sebanyak 30 gram,  
lalu menumbuk hingga halus. Mencampur daging dan laktosa kemudian dilarutkan dalam aquadest hingga 600 ml. Didapatkan data pengamatan setelah dicampur berwarna bening. Memanaskan sampai mendidih Didapatkan data pengamatan setelah  dipanaskan berwana bening. kemudian menyaringnya. Didapatkan data pengamatan setelah disaring berwarna kuning keruh. Menambahkan indikator BTB sebanyak 1 tetes dan menghomogenkannya. Menurunkan suhunya sampai 50 ºC. Mengatur pH media sampai 7. Menutup beakerglass dengan plastik kemudian mensterilkannya ke dalam Autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 ºC. Didapatkan data pengamatan setelah sterilkan berwarna jernih. Dari hasil KFL berbentuk larutan sehingga KFL termasuk media cair.


3.7.      Kesimpulan
-       Teknik-teknik pembuatan media yang dilakukan dalam percobaan adalah menimbang, mencampur bahan, memanaskan bahan, menyaring dan sterilisasi.
-       Kaldu nutrisi dan KFL (kaldu fermentasi laktosa) termasuk media cair dan Nutrisi Agar dan Toge agar termasuk media semi padat.













DAFTAR PUSTAKA
1.    Kumalaningsih, Sri, Nur Hidayat,1995.Mikrobiologi Hasil Pertanian. Ikip Malang.
          Malang
2.    Dwijoseputro, D. 1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi. IKIP Malang. Jakarta
3.    (___,http//