Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Senin, 09 Juni 2014

PENANGKAPAN MIKROORGANISME



BAB IV
PENANGKAPAN MIKROORGANISME
4.1.       Tujuan Percobaan
-       Untuk mendapatkan mikroorganisme yang berasal dari udara, air tanah dan
telapak tangan.
4.2.       Tinjauan Pustaka
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang memiliki ukuran sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata atau harus menggunakan alat bantu seperti mikroskop. Mikroorganisme terdapat di mana-mana, pada sampah, makanan, air, tanah, udara, bahkan pada tubuh kita sendiri. Walaupun kasat mata, mikroorganisme dapat diamati oleh manusia yaitu dengan menggunakan media pertumbuhan.
Media pertumbuhan adalah media yang akan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Potato Dextrose Agar (PDA) adalah suatu media pertumbuhan yang umum dipergunakan karena terdapat kandungan kentang yaitu sumber karbohidrat, sedangkan agar mengandung cukup air. Proses pembuatan PDA memerlukan waktu yang lama karena perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum digunakan.
Sebelum melakukan pengamatan pada mikroorganisme terlebih dahulu harus dilakukan penangkapan dan pemeliharaan mikroorganisme. Penangkapan mikroorganisme dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan media pertumbuhan seperti PDA, kemudian dilanjutkan dengan inkubasi selama 24-48 jam. Hasil penangkapan tersebut dapat berupa koloni bakteri ataupun koloni jamur.
Pada saat penangkapan, akan terjaring berbagai jenis mikroorganisme sehingga akan tumbuh bersama-sama atau tercampur pada media. Itulah sebabnya maka mikroorganisme yang dipelihara dari hasil tangkapan tersebut dinamakan “piaraan campuran”. Suatu piaraan campuran dapat digunakan untuk pengamatan morfologi koloni dan isolasi mikroorganisme atau piaraan murni. Pada piaraan campuran dapat dibedakan antara koloni jamur dengan koloni bakteri. Koloni jamur permukaannya kasar dan berbentuk benang-benang, sedangkan koloni bakteri permukaannya licin mengkilap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme:
-       Suhu, tinggi rendahnya suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri dapat tumbuh dalam rentang suhu minus 5 °C sampai 80 °C, tetapi bagaimanapun
juga setiap species mempunyai rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh
sensitifitas sistem enzimnya terhadap panas.
-       Derajat keasaman (pH), pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4–9 dengan pH optimum 6,5–7,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1–9 dan pH optimumnya 4–6. Selama pertumbuhan pH dapat berubah, naik atau turun, bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan. Bila ingin pH konstan selama pertumbuhan harus diberikan larutan penyangga atau buffer yang sesuai dengan media dan jenis mikroorganisme.
-       Kebutuhan oksigen, oksigen tidak mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen merupakan racun bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok berdasarkan kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob yang memerlukan oksigen sebagai akseptor elektron dalam proses respirasi. Mikroorganisme anaerob adalah mikroorganisme yang tidak memerlukan O2 karena oksigen akan membentuk H2O2 yang bersifat toksik dan meyebabkan kematian. Mikroorganisme anaerob tidak memiliki enzim katalase yang dapat menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen. Mikroorganisme fakultatif anaerob adalah mikroorganisme yang tetap tumbuh dalam lingkungan kelompok fakultatif anaerob. Mikroorganisme mikroaerofilik adalah mikroorganisme yang memerlukan oksigen dalam jumlah terbatas karena jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan menimbulkan kematian.
Ada 4 fase pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :
1.    Fase lag/adaptasi. Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Lamanya fase adaptasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
-       Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sama seperti medium dan lingkungan sebelumnya, mungkin tidak diperlukan waktu adaptasi. Tetapi jika nutrient yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim.
-       Jumlah inokulum          
Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi. Fase adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab, misalnya: (1) kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kandungan nutriennya terbatas, (2) mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti sebelumnya.
2.    Fase log/pertumbuhan eksponensial. Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat
dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient,
juga kondisi lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi lebih banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini kultur paling sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan pertumbuhan populasi menurun dikarenakan nutrien di dalam medium sudah berkurang dan adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat
pertumbuhan mikroba.
3.    Fase stationer. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.
4.    Fase kematian. Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian karena beberapa sebab yaitu nutrien di dalam medium sudah habis dan energi cadangan di dalam sel habis.
Kurva pertumbuhan mikroba:
Gambar 4.2.1 Kurva pertumbahan

4.3.       Alat dan Bahan                                               
    A.   Alat - alat yang digunakan      
- bunchen                      
- batang pengaduk        
- cawan petri
- deckglass
- Inkubator                                     
- mikroskop                                    
- preparat
- spatel bengkok
- kawat ose
- mistar/pengggaris

B.  Bahan - bahan yang digunakan :
         - air kran            
         - nutrisi agar
        
4.4.   Prosedur Percobaan
  A.   Penangkapan mikroorganisme dari udara
-       Sediakan nutrisi agar steril dalam cawan petri. Biarkan terbuka selama 30 menit.
   Tutup cawan petri. Tulis statusnya.
-       Inkubasi selama 24 - 48 jam dalam incubator pada suhu 30 °C (posisi cawan
   petri terbalik).
-       Amati pertumbuhan mikroorganisme secara makro maupun mikroskopi
   B.  Penangkapan mikroorganisme dalam air tanah
-       Sediakan media nutrisi agar steril. Tutup cawan petri. Tulis statusnya.
-       Air kran dibiarkan terbuka dengan aliran besar selama 1 - 2 menit, tutup
   kembali, kemudian bakar mulut keran dengan api spiritus.
-       Cawan petri dibuka sedikit, teteskan sedikit air dari mulut kran yang sudah
              dibakar, ratakan dengan spatel bengkok, tutup cawan petri.
-       Inkubasi selama 24 - 48 jam dalam inkubator pada suhu 30ºC (posisi cawan
             petri terbalik).
-       Amati pertumbuhan mikroorganisme secara makro maupun secara mikroskopi.
C.  Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan
           -  Sediakan media nutrisi agar steril dalam cawan petri. Tutup cawan petri. Bagi
              cawan petri menjadi 4 bagian, tuliskan statusnya dibalik cawan petri (bagian
              1,2, 3 dan 4)
            - Bagian 1, tempelkan telapak tangan ibu jari sebelah kanan sebelum dicuci,    
               cawan petri dibuka sedikit.
            - Bagian 2, tempelkan telapak tangan  ibu jari sebelah kanan setelah dicuci,
               cawan petri dibuka sedikit.
            - Bagian 3, menempelkan telapak tangan ibu jari sebelah kiri sebelum dicuci,
              cawan petri dibuka sedikit.
- Bagian 4, menempelkan telapak ibu jari sebelah kiri setelah dicuci, cawan petri
 dibuka sedikit.
- Inkubasi selama 24 - 48 jam dalam inkubator pada suhu 30 ºC dengan (posisi
  cawan petri terbalik)
- Amati pertumbuhan mikroorganisme secara makro dan mikroskopi.
4.5.   Data pengamatan
   A.  Penangkapan Mikroorganisme dari udara
 Tabel. 4.5.1 Penangkapan Mikroorganisme dari udara
Pengamatan Awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan awal

1

        3
 Keadaan Akhir : bening, padatan, tidak ada
                             mikroba   
 Pengamatan Makro
- diameter terbesar        : 0,3 cm
- diameter terkecil         : 0,1cm
- warna koloni               : putih,kuning
- bau                              : amis
- dari atas                      : bulatan berbintik                
- dari samping               : bulatan berbintik
- dari tepi                      : bulatan berbintik
 Pengamatan Mikro
- perbesaran                   : 10/0,25 ×
- lensa obyektif             : 10 ×
- lensa okuler                 : 400 ×
- gambar





                                
       


- bentuk                         : tidak berbentuk
- warna                          : hitam

B. Penangkapan mikroorganisme dari air tanah
Tabel. 4.5.2 Penangkapan mikroorganisme dari air tanah
Pengamatan Awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan awal

1

      3
Keadaan Akhir: bening, padatan, tidak ada  
                           mikroba
Pengamatan Makro
- diameter terbesar      : 0,3 cm
- diameter terkecil       : 0,1 cm
- warna koloni             : putih  
- bau                            : amis
- dari atas                    : bulatan banyak
- dari samping            : bulatan
- dari tepi                     : bulatan
Pengamatan Mikro
- perbesaran                 : 10/0,25 ×
- lensa obyektif           : 10 ×
- lensa okuler              : 400 ×
- Gambar


                                                 
                           


- bentuk           : tidak berbentuk
- warna            : hitam








C. Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian I
Tabel. 4.5.3 Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian I
Pengamatan awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan awal

1
Keadaan akhir: bening, padatan, tidak ada   
                          mikroba
Pengamatan Makro
- diameter terbesar      :  0,7 cm
- diameter terkeci        :  0,05 cm
- warna koloni             :  putih,kuning
- bau                            :  amis
- dari atas                    :  bulat berbentuk                            
- dari samping             :  bulatan
- dari tepi                     : bulatan
Pengamatan Mikro
- perbesaran                 : 10/0,25 ×
- lensa obyektif           : 10 ×
- lensa okuler               : 400 ×
- Gambar
 


                                                

    
         
- bentuk                      : tidak beraturan
- warna                        : abu-abu
















D. Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian II
Tabel. 4.5.4 Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian II
Pengamatan Awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan awal

1

  
  
      3
Keadaan Akhir            : keruh, kekuningan,
                                      padatan, tidak ada  
                                      mikroba

 Pengamatan Makro
- diameter terbesar                  : 3,5 cm
- diameter terkecil                   : 0,5 cm
- warna koloni                        : putih                                   
- bau                                        : amis
- dari atas                                : bercak                   
- dari samping                         : bulatan
- dari tepi                                 : bulatan
Pengamatan Mikro
- perbesaran                             : 10/0,25 ×
- lensa obyektif                       : 10 ×
- lensa okuler                           : 400 ×
- Gambar

                                          
       bacillus subtilus


- bentuk                                   : memanjang
- warna                                    : abu-abu

E. Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian III
Tabel. 4.5.5 Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian III
Pengamatan Awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan Awal

1

3
Keadaan akhir             : padatan,

Pengamatan Makro
- diameter terbesar      : 0,5 cm
- diameter terkecil       : 0,001 cm
- warna koloni             : putih
- bau                            : amis
- dari atas                    : panjang bercabang                    
- dari samping             : bulatan
Pengamatan Mikro
- perbesaran                 : 10/0,25×
- lensa obyektif           : 10 ×
- lensa okuler               : 400 ×
- Gambar
 



                                   

      
         
- bentuk                       : hitam
- warna                        : serupa batang
      
F. Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian IV
    Tabel. 4.5.6 . Penangkapan mikroorganisme dari telapak tangan bagian IV
Pengamatan Awal
Hari ke-
Pengamatan Akhir
Keadaan Awal

1


3
Keadaan akhir             : bening, padat, tidak
                                       ada mikroba

Pengamatan Makro
- diameter terbesar      : 3,5 cm
- diameter terkecil       : 0,01cm
- warna koloni             : putih
- bau                            : amis
- dari atas                    : bercak                  
- dari samping             : panjang bercabang
- dari tepi                     : bulat
Pengamatan Mikro
- perbesaran                 : 10/0,25 ×
- lensa obyektif           : 10 ×
- lensa okuler               : 400 ×
- Gambar




                                          


- bentuk           : hitam
- warna            : tidak beraturan



4.6.   Pembahasan
  -  Penangkapan mikroorganisme udara pada hari ke 1 pengamatan akhir yaitu
     bening, padatan, tidak ada mikroba.
  - Penangkapan mikroorganismair tanah pada hari ke 1 pengamatan akhir yaitu
     bening, padatan, tidak ada mikroba.
         - Penangkapan mikroorganismedari telapak tangan bagian I pada hari ke 1
            pengamatan akhir yaitu bening, padatan, tidak ada mikroba.
          - Penangkapan mikroorganismedari telapak tangan bagian II pada hari ke 1
            pengamatan akhir yaitu keruh, kekuningan, padatan, tidak ada mikroba.
          - Penangkapan mikroorganismedari telapak tangan bagian III pada hari ke 1
            pengamatan akhir yaitu padatan
         - Penangkapan mikroorganismedari telapak tangan bagian IV pada hari ke 1
            pengamatan akhir yaitu bening, padatan, tidak ada mikroba.

4.7.   Kesimpulan
         - Dalam percobaan diatas dapat diketahui pengamatan pada hari pertama tidak ada    
            Mikroba, berupa padatan dan berwarna kuning.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar